BahanaInspirasi.com, MANADO – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kepindahannya menempati kantor presiden ke bu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tak jadi dilakukannya dalam waktu dekat.

“Kemarin memang targetnya kan Juli (berkantor di IKN ), tapi kan lihat di IKN tiap hari hujan terus, hujan deras banget jadi memang pekerjaan banyak yang mundur,” kata Jokowi ketika ditemui sebelum berangkat untuk kunjungan ke negaraan ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma , Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024.

Jokowi menilai, mundurnya pembangunan infrastruktur di IKN karena faktor cuaca merupakan hal biasa dalam pengerjaan proyek besar.

Sejalan dengan pernyataan Jokowi, sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga, menyatakan hujan memang menjadi kendala bagi proses pembangunan, salah satunya dalam pemasangan sayap Garuda di sisi ujung kanan dan kiri.

“Masalahnya, hujan. Itu kan di ketinggian, ada (potensi) hujan dan petir,” kata Danis ketika ditemui di Kompleks Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jumat, 5 Juli 2024.

Sementara terkait progres kantor kepresidenan, Danis Sumadilaga menyatakan sudah mencapai 92 persen.

Merespon hal tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan perlunya modifikasi cuaca untuk memastikan pembangunan infrastruktur di IKN dapat berjalan optimal.

Sebab, menurut dia, tantangan pembangunan terbesar Bandara IKN adalah tingginya intensitas hujan di wilayah Kalimantan Timur.

“Perlu diketahui, curah hujan di wilayah Kalimantan Timur cukup tinggi dalam satu bulan terakhir, bahkan hanya delapan hari cuaca cerah. Oleh karena itu, modifikasi cuaca menjadi keharusan,” katanya, pekan lalu.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa dari total 30 hari, terhitung hanya 8 hari yang cerah di kawasan IKN. Jika kondisi ini terus terjadi, target pembangunan sejumlah fasilitas Bandara IKN berpotensi mundur dari rencana awal.

Dia menyebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melakukan upaya modifikasi cuaca dan umumnya berhasil mengurangi intensitas hujan. “Saya mohon modifikasi cuaca di wilayah Kalimantan Timur dapat ditingkatkan dengan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Menhub berharap langkah itu dapat membantu percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan IKN secara keseluruhan.

Sementara itu, sebelumnya, proses publikasi Keppres terkait pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN masih menunggu evaluasi terkait kemajuan pembangunan di lapangan.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa keputusan tersebut dapat diumumkan baik dalam masa pemerintahannya saat ini maupun pemerintahan selanjutnya, tergantung dari kesiapan infrastruktur yang masih dalam tahap persiapan.

“Keppres bisa (diterbitkan) sebelum, bisa setelah Oktober. Kita situasi melihat lapangan,” kata Jokowi memberi keterangan pers setelah melepas bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Papua Nugini dan Afganistan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 8 Juli 2024, dikutip dari Antara.

Keputusan untuk memindahkan kantor presiden ke IKN, kata dia, juga akan bergantung pada kesiapan pasokan udara, listrik, dan infrastruktur dasar lainnya di kawasan tersebut.

Pemerintah telah mengisyaratkan bahwa mereka akan menentukan waktu yang tepat untuk mengatur teknis penerbitan aturan terkait pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

(redaksi)

Artikel ini telah terbit di https://nasional.tempo.co/read/1893996/alasan-jokowi-tak-jadi-pindah-ke-ikn-dalam-waktu-dekat-mulai-belum-siap-listrik-pasokan-air-hingga-hujan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Developer