BahanaInspirasi.com, MANADO – Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia atau JPPI, Ubaid Matraji mengatakan bahwa program makan siang gratis dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran hanyalah pencitraan.

“Saya mengamati pelaksanaan program makan siang gratis ini, sangat terburu-buru dan kejar pencitraan. Sementara tujuan utama program ini masih belum jelas,” ujar Ubaid dalam rilisnya, Rabu, 7 Agustus 2024.

Ubaid mempertanyakan persoalan apa yang hendak diselesaikan melalui program makan siang gratis.

Ubaid tidak melihat terdapat persoalan signifikan yang dapat diselesaikan dengan program makan siang gratis tersebut. Baik persoalan stunting maupun pemenuhan gizi anak usia sekolah.

Menurutnya persoalan stunting tidak dapat diselesaikan melalui program makan siang gratis yang diberikan kepada anak usia sekolah.

“Jelas program ini salah alamat. Mestinya, kalau untuk tujuan itu (stunting), maka peruntukannya adalah untuk ibu hamil dan anak hingga usia 2 tahun,” ujar Ubaid.

Kemudian jika tujuan program tersebut dilakukan untuk pemenuhan gizi anak usia sekolah, dan hanya diselesaikan dengan makan siang gratis, hal tersebut merupakan usaha sia-sia.

“Jika untuk pemenuhan gizi anak usia sekolah, juga tak tepat guna. Apakah pemenuhan gizi itu hanya cukup di sesi makan siang? Bagaimana dengan sarapan dan makan malamnya yang tidak terkontrol?” kata Ubaid.

Meski belum ada kejelasan mengenai tujuan dari program makan siang gratis pemerintah telah memastikan terdapat anggaran yang akan digelontorkan.

Menteri Keuangan, Sri Muyani telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 untuk program makan siang gratis.

Melihat jumlah anggaran yang tidak sedikit, Ubaid mengatakan pemerintah jangan sampai mengejar pencitraan terkait dengan janji-janji kampanye.

Lebih dari pada hal tersebut, Ubaid menghimbau pemerintah untuk memikirkan skala prioritas dari program makan siang gratis ini.

Ubaid mengimbau agar pemerintah sekarang dapat mempertimbangkan seberapa penting program makan siang gratis dapat dijalankan.

Menurutnya pemerintah harus mempunyai tujuan program yang jelas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

“Mana yang seharusnya menjadi skala prioritas yang mendesak harus diatasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” kata dia.

(redaksi)

Artikel ini telah terbit di https://nasional.tempo.co/read/1900837/jppi-katakan-program-makan-siang-gratis-hanyalah-pencitraan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Developer