BahanaInspirasi.com, MANADO – Kaesang Pangarep terungkap pernah mendapatkan pendanaan hingga jutaan dolar AS untuk menjalankan berbagai bisnisnya.

Informasi ini terbuka kembali usai putra bungsu Presiden Jokowi itu diadukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi oleh Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.

Melalui saluran aduan masyarakat atau Dumas KPK, Boyamin mengadukan Kaesang pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Sebelumnya, Boyamin mengatakan bahwa fasilitas pesawat jet pribadi yang diduga diberikan petinggi SEA Froup kepada Kaesang dan istrinya, Erina termasuk dalam kategori gratifikasi.

“Tetap gratifikasi itu karena diterima oleh anak Presiden,” ujar Boyamin kepada Tempo, Senin, 26 Agustus 2024.

Boyamin menyebut gratifikasi bukan semata-mata diberikan kepada penyelenggara negara. Tapi juga bisa melalui keluarga atau orang terdekat penyelenggara negara tersebut.

“Buktinya Boyamin tidak dikasih oleh pengusaha tersebut, artinya apa? Karena tidak ada pengaruhnya,” ucap dia.

Di sisi lain, Kaesang juga dikenal sebagai seorang pengusaha sebelum terjun ke dunia politik.

Laporan Majalah Tempo berjudul “Dari Mana Modal Bisnis Kaesang Pangarep,” bahkan menyebutkan bahwa Kaesang pernah mendapatkan suntikan dana fantastis untuk menjalankan bisnisnya dari sejumlah perusahaan besar.

Pada 2020 misalnya, bisnis kuliner Mangkokku, yang dikelola oleh Kaesang dan Gibran tercatat pernah mendapatkan sejumlah modal dari perusahaan patungan Alpha JWC Ventures. Perusahaan itu menyuntikkan dana senilai US$ 2 juta atau sekitar Rp 30 miliar (kurs Rp 15.427) untuk bisnis Kaesang dan Gibran.

Lalu pada 2022, perusahaan Alpha JWC Ventures kembali menyuntikkan dana segar untuk bisnis dua anak presiden tersebut.

Bersama Emtek dan Cakra Ventures, tiga perusahaan itu mengucurkan pendanaan Seri A sebesar US$ 7 juta, sekitar Rp 107 miliar ke Mangkokku.

Alpha JWC menjadi perusahaan yang rajin menggelontorkan dana untuk bisnis-bisnis Kaesang. Tiga tahun sebelumnya, Alpha JWC juga memberikan pendanaan perdana senilai US$ 5 juta kepada usaha minuman tradisional Gibran, Goola.

Selain itu, perusahaan patungan bernama GK-Plug and Play Indonesia atau PT Gan Inovasi Solusindo juga pernah mengucurkan modal untuk bisnis rintisan yang didirikan Kaesang, Teknakopi.

Tidak diketahui berapa jumlah dana yang digelontorkan. Namun, petinggi perusahaan itu, Anthony Pradiptya menduduki jabatan sebagai direktur di PT Harapan Bangsa Kita (GK Hebat), perusahaan yang menaungi Ternakopi.

Meski begitu, tak semua suntikan dana itu membuat bisnis Kaesang lancar. Saat ini bahkan Goola telah menutup semua gerainya dan penjualan via aplikasi berbasis daring sudah lama tak tersedia.

Hal ini sama seperti yang terjadi pada Ternakopi, yang tutup pada 2022

Ternakopi sempat dikabarkan hanya tutup sementara dan direncanakan untuk melakukan rebranding.

Namun, rencana tersebut tak kunjung terdengar kabarnya hingga saat ini.

Selain itu, ada juga bisnis Siap Mas milik Kaesang yang telah berhenti beroperasi sejak 3 Oktober 2020 lalu.

Bisnis yang bergerak di bidang kuliner ini sebelumnya menghadirkan produk minuman dan makanan ringan dengan berbagai merek berbeda, seperti Kemripik, Ngedrink, serta Pik Kripik.

Pada Desember 2017, Kaesang meluncurkan aplikasi Madhang untuk menjembatani ibu-ibu yang jago masak dengan pembeli. Aplikasi ini pun diklaim berhasil membantu banyak ibu rumah tangga untuk mandiri secara finansial.

Namun, bisnis ini tampaknya telah gulung tikar karena media sosial Instagramnya yang sudah tidak beroperasi sejak 2020 lalu.

Kaesang juga pernah membuka usaha konveksi yang bernama Sang Javas. Uniknya, bisnis yang berdiri sejak Agustus 2017 lalu itu menyebut pelanggannya dengan sebutan ‘Kecebong’.

Tetapi, apabila melihat pada media sosial Instagramnya, bisnis ini sudah tidak lagi aktif sejak 2020.

Selain itu, bisnis kuliner Yang Ayam dan Sang Pisang milik Kaesang juga sepi pembeli. Semula Yang Ayam memiliki 7 outlet penjualan di Jakarta, namun kini hanya tersisa 2 outlet yang masih beroperasi.

Sementara itu, sejumlah outlet Sang Pisang yang didatangi Tempo pada Selasa, 27 Agustus 2024 di Jakarta juga memiliki kondisi yang sama, sepi pembeli.

Sebelumnya, suami Erina Gundono itu pernah buka suara terkait beberapa usahanya yang bangkrut. Menurut dia, bisnis yang merugi harus ditutup.

“Ya namanya rugi ya pasti kami harus tutup dulu, terus kita baru kasih waktu dulu untuk rejuvenate kan,” kata Kaesang saat ditemui Tempo usai konferensi pers KIG Live di Jakarta pada Selasa, 19 September 2023.

Raden Putri, Egi Adyatama, Francisca Christy, Khory Alfarizi, Ahmad Rafiq, Amelia Rahima, Nandito Putra, dan Cicilia Ocha berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

(redaksi)

Artikel ini telah terbit di https://bisnis.tempo.co/read/1910214/ramai-soal-dugaan-gratifikasi-ini-deretan-perusahaan-yang-pernah-gelontorkan-modal-jumbo-ke-kaesang

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Developer