BITUNG, BahanaInspirasi.com – Sejumlah pendamping PKH di Kota Bitung mengaku telah menerima bingkisan dari salah satu Caleg PSI yakni Caleg DPRD Provinsi Sulut Dapil Bitung-Minut, MJP.
Bingkisan itu diterima puluhan pendamping PKH usai melakukan pertemuan di rumah Caleg PSI di Kelurahan Apela Kecamatan Ranowulu difasilitasi Koordinator Wilayah (Korwil) PKH Sulut, inisial NM pada 7 Januari 2024 lalu.
“Jadi setelah pertemuan di rumah Korwin, 2 Januari 2024, kami para pendamping PKH se-Kota Bitung diarahkan untuk bertemu Caleg MJP di ruamahnya di Apela,” kata sakah satu pendamping PKH Kota Bitung, Risky (nama samaran,red), Jumat (9/2/2024).
Risky menceritakan, dari 28 orang pendamping PKH di Kota Bitung, ada 6 orang yang berhalangan hadir di pertemuan dengan Caleg MJP didampingi NM. Pertemuan itu dilakukan di lantai satu dan dibuka dengan arahan dari NM kemudian dilanjutkan MJP yang pada intinya meminta semua pendamping PKH mengarahkan penerima PKH untuk mencoblos MJP dan Caleg DPR RI Dapil Sulut, DT.
“NM berulang-ulang meyakinkan bahwa apa yang akan kami lakukan, yakni menekan penerima PKH untuk memilih MJP dan DT aman serta tidak akan ada pihak yang mempersoalkan. Alasannya, karena sesuai dengan instruksi dari Kemensos dan Ketua Umum PSI serta Gubernur Sulut,” katanya.
Apa yang disampaikan NM, kata Risky, juga ditekankan oleh MJP agar para pendamping tidak perlu takut karena yang akan menjadi presiden nantinya adalah Capres nomor urut dua yang notabene didukung oleh PSI.
Baik NM dan MJP, memberikan jaminan sehingga para pendamping PKH tidak perlu takut untuk menekan penerima PKH dengan ancaman akan dicoret sebagai penerima jika tak memilih kedua Caleg PSI itu.
“Setelah pertemuan, kami diundang naik ke lantai dua kemudian MJP membagikan amplop berisi uang pecahan Rp 100 ribu disaksikan NM. Katanya itu uang transport dan akan ada lagi uang tambahan,” katanya.
Jumlah uang di ampolp yang diberikan bervariasi. Mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
“Yang paling banyak mungkin Korwil karena amplop yang ia terima cukup tabal. Kami perkiraan dia menerima sekitar Rp 5 juta hingga Rp 10 jutaan karena tebalnya amplop dengan jumlah pecahan Rp 100 bisa diperkirakan jumlahnya,” katanya.
Tidak hanya uang, ia juga mengaku dapat beras dari MJP. Beras itu disalurkan oleh NM ke tiap pendamping se-Kota Bitung.
“Saya pribadi tahu ini salah, tapi terus terang kami terpaksa mengikuti arahan Korwil karena masih ingin menjadi pendamping PKH. Kami diancam, terbukti 6 pendamping yang tidak hadir di Apela katanya sementara diusulkan untuk dicoret dan diganti sebagai pendamping,” katanya.
Sementara itu, upaya konformasi ke Korwil PKH Sulut, Noldy Mangerongkonda belum membuahkan hasil. Noldy belum merespon WhatsApp yang dikirim terkait penerima PKH di Kota Bitung diarahkan untuk mencoblos dua Caleg PSI dan Capres Gemoy.
(redaksi)