BahanaInspirasi.com, MANADO – Ketua umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, mengungkapkan pengusaha hotel dalam negeri masih belum berniat investasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Penyebabnya, pengusaha belum bisa memproyeksikan jumlah kunjungan dan belum adanya bank yang bersedia membiayai.
“Selama kunjungan itu belum membentuk suatu permintaan atau demand yang layak, belum bisa, nanti tamunya siapa? itu pertimbangannya,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 Agustus 2024.
Perbankan juga belum mau mendukung pembiayaan investasi di ibu kota baru. Hariyadi mengatakan semua pengusaha mengukur untung dan rugi.
Ini menurut dia murni hitung-hitungan bisnis saja, selama belum ada demand, tidak mungkin ada investasi.
“Bank juga tidak mau support sekarang, bank juga melihat untuk mau membiayai suatu proyek yang penjualannya masih belum jelas, kalau buka (hotel) tamunya berapa, belum kelihatan juga,” ujarnya.
Hariyadi menambahkan permintaan pasar untuk hotel di IKN baru akan terlihat paling cepat pada tiga tahun mendatang, setelah sudah ada perpindahan aparatur sipil negara atau ASN.
Ia menilai, jika pusat pemerintahan resmi pindah, bisa saja ada permintaan ruang rapat yang bisa difasilitasi hotel. Namun hal itu juga belum cukup untuk membuat pengusaha beramai-ramai mendirikan hotel di sana.
Pengusaha menurut dia juga masih menunggu langkah dari pemerintah yang baru terhadap masa depan pembangunan IKN. Walaupun presiden terpilih, Prabowo Subianto, sudah menyatakan komitmen untuk meneruskan pembangunan pusat pemerintahan baru tersebut.
“Tapi kan kita tidak tahu dari sisi prioritas, pemerintah baru ini juga punya program macam-macam dan itu juga perlu anggaran,” kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan pembangunan infrastuktur IKN akan dipercepat. Ini menjadi dukungan bagi pengusaha yang ingin menanamkan modal di IKN.
“Enggak mungkin investor itu membangun sendiri infrastrukturnya. Jalan, listrik, air, semuanya nanti akan dibangun oleh pemerintah,” kata Jokowi dalam pidato Groundbreaking kantor BCA di IKN dikutip dari laman Sekretariat Presiden, Kamis, 15 Agustus 2024.
Mantan Wali Kota Solo itu menambahkan sampai akhir tahun, pembangunan masih berkonsentrasi di kawasan inti pusat pemerintahan. Untuk invetasi yang berada di luar kawasan pemerintahan, pembangunan infrastrukturnya akan dimulai Januari tahun depan.
“Dan, untuk anggarannya, presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto, juga sudah menyetujui untuk percepatan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara. Jadi, para investor tidak perlu ragu terhadap komitmen pemerintah berikutnya,” kata dia.
(redaksi)
Artikel ini telah terbit di https://bisnis.tempo.co/read/1904151/phri-sebut-pengusaha-hotel-masih-belum-berani-investasi-di-ikn