MANADO, BahanaInspirasi.com – Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Mayor Jenderal Nugraha Gumilar, membenarkan adanya bentrok antara prajurit TNI dan anggota polisi dari satuan Brigade Mobil (Brimob) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, siang ini.

“Sementara saya lihat beritanya seperti itu,” kata Nugraha saat dihubungi melalui sambungan telepon, hari ini, Ahad, 14 April 2024.

Dia meminta supaya informasi detail perihal bentrok itu bisa ditanyakan ke Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut.

Menurut dia, pertikaian antara polisi dan TNI itu masih dalam penanganan masing-masing kesatuan.

“Melokalisasi anggota masing-masing supaya tidak keluar asrama,” ujar dia.

Menurut dia, bentrokan itu melibatkan anggota TNI AL.

Tempo memperoleh video berdurasi 23 detik berisi luka yang dialami anggota TNI. Dari video itu, terlihat seorang tentara berpakaian loreng terlentang dengan darah mengucur dari bagian kanan kepala. Juga ada darah yang keluar dari telingan kiri satu anggota Provos TNI AL.

“Ini bukti, ya. Ini bukti,” kata seseorang yang berkerumun di antara dua anggota terluka itu.

Dalam sepotong video sepanjang 11 detik, tampak seorang anggota polisi berjalan di tengah jalan. Seorang anggota lain merekam video seorang pria. Terlihat darah mengalir dari sisi kanan telingannya.

“Izin bantuan, Komandan. Saat ini kami diserang anggota TNI,” ujar seseorang dalam video tesebut.

Prajurit TNI AL Terluka

Lima prajurit TNI terluka imbas bentrok antara personel satuan brigade mobil atau Brimob Polri dengan prajurit Marinir Pertahanan dan Pangkalan XIV Sorong.

Peristiwa bentrok antara anggota TNI dan Brimob itu terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong, pada Ahad pagi.

“Lima korban saat ini sudah menerima perawatan medis di rumah sakit,” kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal Nugraha Gumilar kepada Tempo, Ahad, 14 April 2024.

Nugraha bercerita, bentrokan ini bermula manakala anggota Brimob ditegur oleh prajurit Marinir saat tengah berada di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Pelindo IV, Kota Sorong.

Dari teguran tersebut lah, Nugraha melanjutkan, terjadi kesalahpahaman yang berlanjut dengan aksi saling pukul antar dua anggota institusi.

Kendati begitu, dia tidak menjelaskan rinci bagaimana mula dari kesalahpahaman tersebut terjadi. Nugaraha mengatakan, saat ini TNI-Polri tengah melakukan patroli bersama untuk mencegah terjadinya peristiwa bentrokan susulan.

“Masing-masing pimpinan sudah mengendalikan para anak buahnya dan melakukan mediasi antar pimpinan,” ucap dia.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta tidak menampik ihwal informasi kronologis tersebut.

Namun, kata Made, yang terlibat bentrokan adalah anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut atau Pomal.

Dia mengatakan, bahwa sejumlah anggota Pomal memang ditugaskan untuk mengatur pemudik di pelabuhan Kota Sorong.

“Tetapi, kurang tahu apakah anggota Brimob tersebut tengah mengantar atau pulang. Karena memang ada Brimob juga di sana,” kata Made.

Dia menghimbau agar publik tidak berspekulasi terlebih dahulu mengenai peristiwa bentrokan ini. Dia berharap publik menunggu informasi resmi yang akan disampaikan oleh TNI dan Polri ihwal bentrokan di pelabuhan Kota Sorong.

“Rencana akan ada konferensi pers di sana. Kita tunggu informasi clear dulu ya,” ucap Made.

(redaksi)

Artikel sudah terbit di https://metro.tempo.co/read/1856501/anggota-tni-al-dan-brimob-bentrok-di-sorong-ditangani-kesatuan-masing-masing-agar-tidak-keluar-asrama

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Developer