MANADO, VivaSulut.com – Terjadi longsor di Kelurahan Manggau dan Lembang, Desa Randan Batu, Makale Selatan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/4/2024).

Tercarat, 18 orang meninggal dunia tertimbun longsoran.

Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung pun menuturkan faktor penyebab longsor.

Ia menuturkan, pembukaan lahan oleh warga jadi faktor tanah longsor bisa terjadi.

“Selain faktor alam, juga bukaan lahan menggunakan racun untuk rumput dan ladang yang dibuka itu baiknya bijak dalam menggunakan,” ucapnya kepada wartawan Minggu (14/4/24) malam.

Ia mengatakan bahwa penggunaan racun jika tidak bijak juga cepat atau lambat akan berdampak bagi warga.

“Jika tidak bijak menggunakan racun untuk tanaman itu, maka tanah akan kering dan jika tidak dikelola lebih lanjut ketika ada hujan dengan intensitas tinggi tidak menutup kemungkinan akan ada banjir maupun longsor, ini saran untuk kita semua,” tuturnya.

Sementara Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar, dalam kunjungannya ke RS Lakipadada, meminta kepada keluarga korban longsor untuk bersabar atas musibah yang terjadi.

Ia mengatakan bahwa memang Provinsi Sulsel masuk dalam kategori darurat bencana alam.

“Memang Sulsel sejak selesai El – Nino, Sulsel kekeringan dan saat musim hujan kebanjiran hingga longsor, salah satu faktor ya pembukaan lahan yang kurang bijak dan sudah menipisnya pohon-pohon besar di sebagian wilayah Sulsel,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa fokus Pemrov Sulsel yaitu berusaha menekan angka kekurangan pohon di Sulsel.

“Saya tadi dalam perjalanan dinas dengar Tana Toraja dilanda bencana saya langsung ke Toraja, bahkan dari jauh hari Pemrov galangkan untuk persiapan penanaman pohon di kabupaten – kabupaten, namun alam berkehendak lain, masyarakat Tana Toraja dilanda bencana, mengingat tingginya curah hujan beberapa bulan terakhir hampir diseluruh wilayah Sulsel,” jelasnya.

Ia menghimbau warga agar tetap waspada terhadap indikasi bencana susulan.

“Kita tidak tau mengingat cuaca yang hujan deras, semoga keadaan cepat pulih,” tutupnya.

Berdasarkan laporan BPBD Sulsel, longsor ini terjadi Sabtu malam, 13 April 2024, sekitar pukul 23.00 WITA.

Di Palangka, Kelurahan Manggau, Makale Selatan, 14 warga dievakuasi ke Rumah Sakit Lakipadada dalam kondisi kematian dunia. Dua orang belum ditemukan, sementara dua warga lainnya menjalani perawatan dan dalam kondisi kritis.

Sedangkan di Lembang Randan Batu, Makale Selatan, empat warga meninggal dunia. Sehingga total korban meninggal dunia dalam peristiwa ini mencapai 18 orang.

“Kita memaksimalkan segala potensi untuk memberikan bantuan dan evakuasi. Tim dari BPBD dan Dinas Sosial sudah menuju lokasi longsor di Toraja,” kata Bahtiar.

“Kepala BPBD Sulsel dan Kepala Dinas Sosial Provinsi bersama tim provinsi lainnya, bersama Forkopimda juga bergerak ke lokasi,” ungkapnya.

Berikut identitas korban meninggal dunia akibat longsor di Tana Toraja:
1.Dala ( L / 40 Thn )
2.Marta Bine’ ( P/33 Thn )
3.Putri ( P / 5 Thn )
4.Reno ( L /2 Thn )
5.Wiris ( Dado’ ),( L / 12 Thn )
6.Marsel Oda ( L / 16 Thn )
7.Agustinus Bongga ( L / 20 Thn )
8.Mala’ ( L / 60 Thn )
9.Baru ( L / 40 Thn )
10.Edi’ ( L / 15 Thn )
11.Martinus Kottong ( L / 35 Thn )
12.Aco’ ( L / 37 Thn )
13.Mase’ ( L / 38 THN )
14.Jimmy ( L / 27 THN )
15. Indo’ Luka
16. Ambe Dian
17. Karopa
18. Luaran

– Belum ditemukan doa orang :
1.Sopia ( P / 23 Thn )
2.Gea ( P/13 Thn )

– Kritis sementara dirawat di RS Sinar kasih dua orang :
1.Ra’pe ( L / 37 Thn )
2.Dania ( P/8 Thn )

(redaksi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pembukaan Lahan Disebut Bupati Tana Toraja sebagai Penyebab Longsor yang Tewaskan Belasan Warga, https://www.tribunnews.com/regional/2024/04/15/pembukaan-lahan-disebut-bupati-tana-toraja-sebagai-penyebab-longsor-yang-tewaskan-belasan-warga?_ga=2.244139333.1360339387.1713093501-1571277488.1708436743.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Developer